Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Dengan Alat Bantu Dengar yang Sudah Lama
Alat bantu dengar adalah alat yang tidak murah harganya. Spesifikasi serta teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan adalah hal yang membuat harga alat bantu dengar melambung. Oleh sebab itu, banyak sekali orang-orang yang mencari alat bantu dengar gratis, khususnya bagi kalangan bawah. Sedangkan ada juga kebanyakan orang lebih memilih untuk menyimpan alat bantu dengar lamanya dengan tujuan dijadikan sebagai cadangan. Namun ada juga yang memilih untuk tukar tambah dengan alat bantu dengar yang lebih canggih. Ada beberapa penjual alat bantu dengar yang memang mau menerima alat bantu dengar lama lalu ditukar dengan yang lebih baru.
Ada satu lagi pilihan untuk memanfaatkan alat bantu dengar lama Anda yaitu menyumbangkannya. Di Indonesia, gerakan menyumbang alat bantu dengar bekas memang jarang sekali didengar masyarakat, padahal gerakan ini sangat berguna sekali karena masih banyak orang-orang yang menderita gangguan pendengaran tidak mampu membeli alat bantu dengar.
Alat Bantu Dengar Gratis dari Starkey
Starkey Hearing Foundation bisa membantu Anda yang ingin menyumbangkan alat bantu dengar bekas dan menyalurkannya kepada yang membutuhkan.
Starkey Hearing Foundation adalah yayasan yang dibentuk oleh William F. Austin di Amerika Serikat dengan tujuan mewujudkan dunia yang penuh suara kepada orang-orang yang memiliki gangguan di pendengaran sehingga mereka bisa mencapai potensial terbesarnya. Starkey Hearing Foundation menerima alat bantu dengar dengan model apapun serta tahun pembuatan kapanpun. Alat bantu dengar yang didonasikan ini lalu diperbaiki, dikondisikan agar tampak seperti alat baru, lalu diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Alat bantu dengar yang diberikan cuma-cuma kepada orang-orang yang membutuhkan di seluruh dunia sebagian besar memang merupakan alat bantu dengar daur ulang. Oleh karena itu gerakan menyumbang alat bantu dengar bekas ini sangat vital bagi keberlangsungan yayasan. Hingga saat ini Starkey Hearing Foundation telah sukses mengirimkan 1,8 juta alat bantu dengar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.