Anak Dengan Gangguan Pendengaran

Di dunia ini, banyak anak yang tidak dilahirkan dalam kondisi normal. Sebagai contohnya, sudah tak terhitung lagi jumlah anak dengan gangguan pendengaran atau tuli. Berkaitan dengan kondisi tersebut, anak yang lahir dengan kondisi tuli memiliki beberapa pilihan untuk menjalankan hidupnya, kelak. Selama lebih dari satu abad, satu-satunya pilihan yang dimiliki orang tua dengan anak yang memiliki kondisi tersebut adalah dengan mengirim anak mereka pergi ke sekolah asrama yang khusus didirikan untuk orang tuli. Di sana, anak-anak dan sekolah bersama-sama hidup dan berkembang dalam bayang-bayang “kondisi semu”, yaitu di mana mereka harus merangkul budaya yang berbeda dari budaya normal dengan berkomunikasi dalam diam.
Kini, kemajuan terbaru dalam dunia kedokteran dan teknologi membentuk kembali apa artinya menjadi tuli di Amerika. Anak-anak yang tidak pernah bisa mendengar suara, sekarang telah berkembang menjadi orang dewasa yang dapat mendengar segala sesuatu hal. Hal ini memiliki dampak yang dramatis terhadap sejarah sekolah tuli di negara tersebut serta kehidupan orang-orang disekitarnya.
Perkembangan ini mungkin didasari dengan munculnya teknologi populer yang dikenal sebagai implan koklea. Teknologi baru ini membantu orang tuli untuk dapat mendengar. Dalam pelaksanaannya, alat ini dapat mengambil gelombang suara di udara, seperti jalannya alat bantu dengar lainnya. Tetapi, berbeda dengan alat bantu dengar biasa yang hanya memperkuat gelombang suara yang ditangkap, alat ini mampu menjadikannya energi dan menerjemahkannya ke dalam suatu kode listrik. Kemudian, kode tersebut akan dikirimkan bersama serangkaian kontak yang ditempatkan di samping saraf pendengaran. Bersamaan dengan dengan paket-paket kecil listrik, saraf pendengaran akan diaktivasi. Hal inilah yang menciptakan kembali tindakan pendengaran pada orang tuli.
 

Manfaat Implan Koklea Untuk Anak Dengan Gangguan Pendengaran

Seiring dengan bergantinya zaman, perangkat teknologi ini juga terus mengalami perbaikan dan pengembangan. Layaknya ponsel dan laptop, teknologi yang digunakan dalam implan koklea terus diperbaharui agar perangkat terus berkembang menjadi lebih cerdas dan dapat membawakan suara yang paling jelas untuk para penggunanya. Cara aplikasinya pun cukup mudah. Dokter yang telah berpengalaman akan memasukkan implan ini ke dalam salah satu telinga orang tuli dengan cara operasi. Alat ini dapat dikatakan sebagai alat yang membangun kembali hidup orang tuli dan menjadikannya melihat dunia sebagai tempat yang baru dan berbeda dari yang sebelumnya.
Sekarang, lebih dari setengah dari seluruh anak – anak dengan gangguan pendengaran telah mendapatkan implan koklea. Tidak hanya itu, jumlahnya dapat dikatakan terus meningkat setiap tahun. Begitu pula pada orang dewasa, satu dari empat orang dewasa tuli juga telah memilikinya. Meskipun, biasanya orang dewasa tulis tersebut akan membutuhkan waktu lebih lama dalam mengadaptasi informasi baru sesuai dengan pengaturan otak dewasannya. Mungkin, memang akan muncul saat-saat langka dimana mereka harus kembali membaca bibir seseorang. Misalnya jika ada banyak suara keras dan kebisingan yang bersaing satu dengan lainnya. Namun, inilah suatu proses beradaptasi untuk mendengar suara.
Sayangnya, memang sebagian besar implan telah bekerja dengan baik untuk sebagian besar orang-orang tuli. Namun, adanya kesenjangan sosial ekonomi yang cukup signifikan mengakibatkan pencegahan dan pembatasan ketersediaan perangkat ini untuk semua kasus orang tuli yang ada. Perangkat itu sendiri dapat dimiliki dengan dana sekitar $ 32.000. Dana tersebut pun hanya mencakup dana alat saja. Biaya rumah sakit dan operasi belum terbayarkan, sehingga orang yang menginginkan untuk menggunakan alat tersebut harus menambahkan sekitar $ 10.000 hingga $ 12.000 pada biaya sebelumnya.

Leave a Reply