Ringkasan Tes Pendengaran – Evaluasi audiologi terdiri dari serangkaian tes yang digunakan untuk menentukan apakah ada gangguan pendengaran dan, jika ya, mengukur jenis, derajat, dan konfigurasinya.
Seorang audiolog akan menilai hasil setiap tes untuk mengembangkan rencana perawatan yang disesuaikan dengan gangguan pendengaran unik Anda.
Siapa yang Harus Diberikan Evaluasi Audiologi?
Evaluasi audiologi dapat bermanfaat bagi pasien dari segala usia, bahkan mereka yang tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan pendengaran. Kehilangan pendengaran adalah kondisi progresif yang sering berkembang perlahan. Banyak orang tidak menyadari perubahan pendengaran mereka karena mereka secara bertahap beradaptasi dengan perubahan halus dalam kemampuan pendengaran mereka dari waktu ke waktu. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dibutuhkan tujuh tahun bagi seorang penderita gangguan pendengaran untuk mencari penanganan.
Evaluasi audiologi harus menjadi tindakan pertama bagi siapa saja yang mencurigai adanya gangguan pendengaran. Semakin cepat diagnosis gangguan pendengaran dibuat, semakin sukses penanganannya. Deteksi dini berarti lebih banyak pilihan bagi pasien.
Banyak dokter mendesak membuat evaluasi audiologi sebagai bagian rutin dari perawatan kesehatan Anda secara keseluruhan, seperti pemeriksaan penglihatan rutin dan pemeriksaan gigi. Mereka cepat, tanpa rasa sakit dan memberikan hasil langsung.
Apa yang Dibutuhkan Pengujian Diagnostik?
Evaluasi audiologi komprehensif terdiri dari serangkaian tes diagnostik individual yang mengukur berbagai aspek pendengaran Anda. Setelah pemeriksaan fisik dan peninjauan riwayat kesehatan Anda, Anda akan diberikan salah satu atau semua tes berikut:
Pengujian Nada Murni
Pengujian Konduksi Udara (juga dikenal sebagai audiometri nada murni) menggunakan konduksi udara untuk mengukur kemampuan Anda mendengar suara dari berbagai nada dan volume. Mengenakan headphone, Anda akan diminta untuk mengidentifikasi rangkaian nada dengan mengangkat tangan, menekan tombol, atau menanggapi secara verbal.
Hasilnya dipetakan pada audiogram, grafik yang menunjukkan jenis, derajat dan konfigurasi gangguan pendengaran Anda dengan membandingkan nada (frekuensi) dengan kenyaringan (intensitas). Pola yang direkam akan membantu audiolog Anda menentukan ambang pendengaran Anda.
Pengujian Konduksi Tulang
Tes konduksi tulang adalah jenis tes nada murni lain yang mengukur respon telinga bagian dalam terhadap suara. Jika ada kerusakan atau penyumbatan di telinga luar atau tengah, pengujian audiometri konduksi tulang dapat digunakan.
Alih-alih mengirimkan nada melalui telinga, jenis pengujian ini mampu melewati telinga luar dan tengah dan mengirimkan nada tersebut langsung ke telinga bagian dalam. Sebuah vibrator kecil ditempatkan di belakang telinga. Perangkat mengirimkan getaran yang melewati tulang tengkorak untuk mencapai telinga bagian dalam.
Jika hasil tes ini berbeda dengan tes konduksi udara, audiolog Anda dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah Anda mengalami gangguan pendengaran konduktif atau sensorineural. Dan pengujian konduksi tulang sering digunakan sebagai pengganti pengujian konduksi udara ketika terdapat obstruksi di telinga luar atau tengah.
Pengujian Ucapan
Pengujian ucapan (atau pengenalan kata) digunakan untuk mengukur ambang penerimaan ucapan Anda, atau ucapan paling samar yang dapat Anda pahami 50 persen dari waktu tersebut. Ini dibandingkan dengan hasil tes nada murni Anda untuk memastikan diagnosis. Selain itu, kemampuan Anda untuk memisahkan ucapan dari kebisingan latar belakang akan direkam.
Pengujian ucapan dapat dilakukan di lingkungan yang tenang atau bising; hasilnya direkam pada audiogram untuk referensi visual yang mudah.
Timpanometri
Timpanometri adalah tes telinga tengah yang digunakan untuk mendeteksi cairan, penumpukan kotoran, perforasi gendang telinga, dan tumor. Ini mengukur pergerakan gendang telinga sebagai respon terhadap tekanan udara hasilnya dicatat pada grafik yang disebut timpanogram.
Pengujian Refleks Akustik
Tes refleks akustik mengukur kontraksi otot tak disengaja pada telinga tengah, dan digunakan untuk menentukan lokasi masalah pendengaran Anda (ossicles, koklea, saraf pendengaran, dll). Serta jenis gangguan pendengaran.
Audiotory Brainstem Response (ABR)
Seperti pure tone audiogram, ABR atau ASSR digunakan untuk memverfikasi fungsi keseluruhan dari sistem pendengaran periferal. Sebagai tambahan, pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kematangan jalur pendengaran dari telinga ke otak. Perbedaan utama dan keuntungan dari audiometri konvensional adalah dengan ABR/ASSR tidak membutuhkan kerjasama dari pasien. Hal ini membuat pemeriksaan ini lebih disukai untuk memeriksa anak kecil atau pasien yang tidak kooperatif.
Pemeriksaan ini biasanya memerlukan elektorda yang akan ditempelkan pada kulit dari tulang tengkorak, ini merupakan bagian yang dapat mengukur aktivitas listrik yang terjadi di otak saat mendengarkan suara.
Pemeriksaan akan dilakukan dengan earphone yang terpasang. Earphone ini merupakan tabung kecil yang terhubung ke loudspeaker dan dimasukkan kedalam saluran telinga. Untuk tujuan tertentu, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan di lingkungan terbuka yang banyak suara.
Otoacoustic Emissions (OAE)
Tes pendengaran ini memeriksa fungsi dari sel rambut terluar pada koklea. Probe menutup saluran telinga dan menghasilkan suara; koklea akan mengeluarkan suara saat mengolah suara ini. Suara dapat ditangkap oleh mikrofon yang peka terhadap suara yang ada didalam probe. Hal yang terjadi ini disebut otacoustic emission.
Tidak adanya suara dari koklea menunjukkan bahwa sel rambut didalam koklea mungkin sudah mati atau tidak berfungsi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan stimulasi jangkuan frekuensi luas atau frekuensi spesifik, hanya mengukur area tertentu dari sel rambut.