Depresi dan Gangguan Pendengaran

Semua orang mungkin akan setuju bahwa kesehatan mental dan kesehatan pendengaran adalah penting, namun setelah hasil penelitian terbaru dirilis bahwa adanya korelasi yang kuat antara keduanya. Depresi telah dikaitkan dengan gangguan pendengaran, dan sayangnya kedua kondisi ini terlalu sering diacuhkan dan tidak ditangani oleh para profesional perawatan kesehatan.

Hubungan Antara Depresi dan Gangguan Pendengaran

Cukup beralasan bahwa depresi dan kehilangan pendengaran berjalan seiring. Orang dengan gangguan pendengaran biasanya mengalami kesulitan komunikasi, dan ini dapat menyebabkan stres, kelelahan dan isolasi sosial. Dan isolasi sosial menyebabkan depresi, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Tetapi baru-baru ini para peneliti mampu menunjukkan bahwa kaitan depresi dan gangguan pendengaran lebih merupakan masalah serius yang harus ditangani.
Sebuah studi oleh National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) menunjukkan bahwa lebih dari 11% penderita gangguan pendengaran juga mengalami depresi. Depresi paling banyak terjadi pada mereka yang berusia antara 18 dan 69 tahun.
“Kami menemukan hubungan yang signifikan antara gangguan pendengaran dan depresi dalam tingkat sedang hingga berat,” kata Dr Chuan-Ming Li, seorang peneliti di NIDCD dan penulis penelitian.
Kehilangan pendengaran adalah kondisi ketiga yang paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Presbycusis, bentuk gangguan pendengaran yang paling umum dikaitkan dengan penuaan, terjadi secara bertahap. Hal ini ditandai dengan hilangnya suara konsonan frekuensi tertinggi dan kesulitan memahami pembicaraan dengan latar belakang kebisingan.
Antara 25 dan 40% dari mereka yang berusia di atas 65 tahun mengalami gangguan pendengaran. Sayangnya, pada sebagian besar orang dewasa yang lebih tua, gangguan pendengaran tidak terdeteksi dan tidak diatasi. Alasannya mungkin karena hanya 9% internis yang merekomendasikan tes pendengaran kepada pasien yang lebih tua. Bahkan dengan pengujian, hanya 25% dari mereka yang mengalami gangguan pendengaran yang mau mengatasi dengan menggunakan alat pendengaran.

Mengetahui Tanda-tandanya

Dokter tidak hanya merekomendasikan tes pendengaran rutin saja. Tetapi juga lebih mengetahui gejala depresi dan pemeriksaan pasien dengan terinci, terutama jika diduga terjadi gangguan pendengaran.
Sementara beberapa gejala depresi ditandai dengan kesedihan dan perasaan putus asa, apapun bentuk gejala dari depresi dapat merusak kualitas hidup. Kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, kehilangan nafsu makan, lekas marah, dan kehilangan minat pada hobi semua dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan fungsi normal dalam keluarga dan kelompok sosial. Tanggung jawab tidak hanya jatuh pada dokter saja, tetapi dari teman dan anggota keluarga juga harus waspada terhadap gejala depresi.

Leave a Reply