Dampak Antibiotik Bagi Pendengaran

Dampak Antibiotik – Sebuah antibiotik dengan kualitas terbaik telah ada, pertolongan yang dapat menyelamatkan jiwa orang-orang yang mengalami fibrosis kristik. Meskipun penelitian baru untuk pertama kalinya mengungkapkan bahwa tingkat dosis kumulatif tingkat tinggi dari waktu ke waktu secara signifikan dapat meningkatkan resiko gangguan permanen pada pasien penderita penyakit ini.
Fibrosis kristik (CF) adalah salah satu jenis penyakit keturunan yang kronis yang dapat mempengaruhi paru-paru dan sistem pencernaan. Ada sekitar 30.000 penduduk di Amerika dan 70.000 orang diseluruh dunia hidup berdampingan dengan penyakit ini.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Cystic Fibrosis menyarankan dokter yang merawat pasien dengan fibrosis kristik. Hal ini dilakukan agar dapat mempertimbangkan strategi alternatif untuk mengobati gejala infeksi pernapasan yang terkait dengan CF. Terutama jika pasien Dampak Antibiotik Bagi Pendengaransensitif terhadap jenis antibiotik yang berbeda. Kini obat baru telah muncul, obat tersebut telah menunjukkan efek toksik yang berkurang pada ginjal dan kedua telinga pasien penderita penyakit ini. Dan hasilnya menunjukkan bahwa obat ini dapat berfungsi untuk mengobati infeksi secara efektif.
Penulis telah menyimpulkan, “mencegah atau memperbaiki efek permanen gangguan pendengaran sangat dibutuhkan oleh pasien dengan CF yang telah memiliki kualitas hidup yang dapat dikompromikan secara signifikan karena penyakit ini”

Dampak Dari Antibiotik yang Digunakan Untuk Mengobati Fibrosis Kristik Dapat Meningkatkan Risiko Gangguan Pendengaran Permanen

Penelitian tersebut meneliti rekam medis dari 81 pasien CF yang berusia 15 sampai dengan 63 tahun. Mereka mengelompokkannya menjadi empat kuartil berdasarkan dosis kumulatif antibiotik aminoglikosida yang diberikan melalui urat nadi. Hasilnya menunjukkan bahwa peneliti menemukan bahwa 2 kelompok dosis tertinggi mencapai angka 4,79 kali lebih berisiko mengalami gangguan pendengaran permanen. Dibandingkan dengan dua kuartil dengan paparan dosis kumulatif terendah.
Ini adalah langkah awal terhadap pengembangan model baru untuk memprediksi gangguan pendengaran pasien, kata pimpinan penulis Angela Garinis, P.Hd. Ia adalah seorang rekan peneliti senior di Oregon Hearing Research Center di OHSU. Serta seorang audiolog peneliti yang bekerja sama dengan VA Portland Health Care System.

Leave a Reply