Faktor Penyebab Gangguan Pendengaran Sensorineural

Faktor Penyebab Gangguan Pendengaran Sensorineural

Penyebab gangguan pendengaran sensorineural (Sensorineural Hearing Loss – SNHL) diantaranya adalah penuaan, genetika, dan paparan kebisingan.

Dalam hal gangguan pendengaran memiliki tiga jenis yaitu: sensorineural, konduktif dan campuran. Sensorineural adalah jenis gangguan pendengaran yang jauh lebih umum, memengaruhi sekitar 9 dari 10 orang dengan gangguan pendengaran. Memiliki gangguan pendengaran sensorineural berarti ada kerusakan pada sel-sel rambut kecil di telinga bagian dalam Anda (dikenal sebagai stereocilia), atau pada jalur saraf yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak. Biasanya memengaruhi kedua telinga. Begitu Anda mengalami gangguan pendengaran sensorineural, Anda akan mengalaminya seumur hidup. Itu bisa ringan, sedang, berat atau sangat berat.

Penyebab Gangguan Pendengaran Sensorineural (SNHL)

Penyebab gangguan pendengaran jenis ini umumnya dibagi menjadi dua kategori: terjadi setelah kelahiran dan kongenital (bawaan). Kebanyakan orang mengalami gangguan pendengaran setelah kelahiran.

Gangguan pendengaran sensorineural setelah kelahiran

Gangguan pendengaran setelah kelahiran berarti gangguan pendengaran yang terjadi setelah seseorang lahir, biasanya di kemudian hari. Penyebabnya bisa meliputi:

  • Penuaan: Salah satu kondisi paling umum dari bertambahnya usia adalah presbikusis, atau gangguan pendengaran terkait usia, yang memengaruhi satu dari tiga orang di Amerika antara usia 65-74 tahun. Karena kerusakan ini terjadi seiring waktu, biasanya di kedua telinga, terkadang sulit untuk diperhatikan.
  • Kebisingan: Noise-induced hearing loss (NIHL) dapat disebabkan oleh paparan suara keras yang terjadi satu kali, seperti ledakan atau tembakan, atau dari suara yang lebih keras dari 85 desibel (dB) selama jangka waktu yang lama. Jika Anda harus berteriak agar didengar atau telinga Anda berdenging setelah menghadiri konser langsung atau pertandingan bola, kesehatan pendengaran Anda berisiko.
  • Penyakit dan infeksi: Infeksi virus termasuk campak, meningitis, dan gondong dapat menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural. Begitu juga gangguan autoimun seperti lupus dan tiroiditis.
  • Trauma kepala atau akustik: Kerusakan pada telinga bagian dalam Anda juga dapat disebabkan oleh pukulan di kepala atau paparan suara yang sangat keras, seperti ledakan. Banyak veteran menderita gangguan pendengaran sensorineural karena waktu yang mereka habiskan di sekitar senjata api, artileri, dan mesin jet.
  • Tumor: Contoh tumor umum yang dapat memengaruhi pendengaran yaitu neuroma akustik dan kolesteatoma, pertumbuhan kulit abnormal di telinga tengah.
  • Obat-obatan: Lebih dari 200 obat dan bahan kimia bersifat ototoksik, atau merusak kesehatan pendengaran Anda. Beberapa yang diketahui menyebabkan kerusakan permanen antara lain beberapa jenis antibiotik, obat antiradang, dan obat kemoterapi kanker.
Gangguan pendengaran sensorineural kongenital

Gangguan pendengaran sensorineural kongenital terjadi selama kehamilan. Ini jauh lebih jarang. Beberapa penyebabnya antara lain prematuritas, diabetes ibu, kekurangan oksigen saat melahirkan, genetika, dan penyakit menular yang diturunkan dari ibu ke anak dalam kandungan, seperti rubella.

Berkat skrining bayi baru lahir, beberapa anak yang lahir dengan gangguan pendengaran segera didiagnosis dan ditangani dengan alat bantu dengar atau implan koklea sesegera mungkin untuk membantu perkembangan bahasa dan bicara.

Bagaimana dengan gangguan pendengaran sensorineural mendadak?

Mayoritas gangguan pendengaran sensorineural yang setelaah kelahiran terjadi secara bertahap. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang dapat secara tiba-tiba mengalami gangguan pendengaran sensorineural, menyebabkan tuli mendadak di satu telinga. Jika ini terjadi pada Anda, penting untuk segera mencari perawatan medis.

Pengaruhnya Terhadap Cara Anda Mendengar

Gangguan pendengaran sensorineural memengaruhi kekerasan dan kejernihan suara yang Anda dengar. Anda mungkin juga mengalami penurunan rentang suara yang menurut Anda nyaman. Artinya, suara lembut dan normal Anda mendengarnya terlalu lembut, tetapi suara keras sangat cepat menjadi terlalu keras dan mungkin sangat mengganggu Anda. (Dalam istilah audiologi, ini dikenal sebagai “Recruitment.”)
Gangguan pendengaran sensorineural dapat memengaruhi semua rentang pendengaran. Namun, bagi orang-orang dengan gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia, biasanya mengalami apa yang dikenal sebagai gangguan pendengaran frekuensi tinggi, yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk mendengar suara bernada tinggi.

Banyak orang dengan gangguan pendengaran sensorineural melaporkan bahwa mereka dapat mendengar tetapi berjuang untuk memahami pembicaraan. Hal ini terutama berlaku di situasi dengan kebisingan latar belakang, dan ini bisa membuat frustasi dan melelahkan untuk dihadapi. Dering di telinga, atau tinnitus, umum terjadi ketika seseorang mengalami gangguan pendengaran.

Perawatan Untuk Gangguan Pendengaran Sensorineural

Paling sering, perawatan yang disarankan adalah alat bantu dengar yang diprogram untuk gangguan pendengaran dan kebutuhan Anda. Memperkuat semua suara saja tidak akan membantu Anda mendengar lebih baik karena beberapa suara masih akan terdistorsi. Pengujian dan penyesuaian/ fitting yang tepat sangat penting.

Dalam beberapa kasus, terutama jika kehilangan pendengaran berat atau sangat berat, implan koklea mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.

Jika Anda menduga Anda mungkin mengalami gangguan pendengaran sensorineural, langkah pertama untuk mendapatkan pendengaran yang lebih baik adalah melakukan pemeriksaan pendengaran menyeluruh dokter THT/ audiolog/ konsultan pendengaran. Mereka dapat bekerja dengan Anda untuk menentukan penyebab dan tingkat gangguan pendengaran Anda, serta mengembangkan rencana individual untuk mengatasinya.

 

Source:
https://www.healthyhearing.com/report/50276-Common-causes-of-sensorineural-hearing-loss