Rick telah menjadi eksekutif di salah satu pusat alat bantu dengar ternama sejak Februari 2019. Dia menderita gangguan pendengaran yang parah sejak usia muda, tetapi baru-baru ini menindaklanjutinya. Ini adalah ceritanya.
Hai, saya Rick, dan saya mengalami gangguan pendengaran. Saya mengalami kesulitan mendengar sejak saya kelas 3, tetapi saya baru menggunakan alat bantu dengar saat saya berusia 34. Saya harus berusaha keras untuk mendengar apa yang dikatakan di kelas, yang menjadi lebih sulit ketika saya mendapat pekerjaan dan harus menghadiri rapat. Walaupun saya cukup pandai membaca bibir dan situasi, tetapi sering membuat saya merasa lelah pada akhir hari. Seringkali saya sulit untuk berbicara seperti orang normal pada umumnya. Masih ada hal lain yang lebih buruk, seperti pergi makan malam di restoran atau bertemu dengan teman-teman di pesta.
Dampak Dari Gangguan Pendengaran Yang Tidak Diatasi
“Setiap kali saya tidak memakai alat bantu dengar, istri dan anak-anak saya menjadi sangat kesal dan frustrasi”. Setelah memiliki anak kedua, saya menyadari bahwa saya perlu alat bantu dengar untuk menjadi suami dan ayah terbaik yang saya bisa. Saya tidak ingin melewatkan kata-kata pertama anak-anak saya, pertanyaan mereka yang tak ada habisnya, permintaan mereka yang terus-menerus, atau bahkan teriakan minta tolong.
Setelah saya mendapatkan alat bantu dengar, saya menyadari bahwa gangguan pendengaran saya telah memiliki beberapa efek pada putri pertama saya. Karena sebelum saya menggunakan alat bantu dengar, putri saya selalu berbicara kencang setiap kali berkomunikasi dengan saya, dan saya bisa melihat bagaimana gangguan pendengaran saya membuat stres dan sulit baginya. Dan sekarang, setiap kali saya tidak memakai alat bantu dengar, istri dan anak-anak saya menjadi sangat kesal dan frustrasi. Mereka perlu sering mengulangi apa yang mereka bicarakan dan biasanya saya masih tidak tahu apa yang mereka katakan. Saya tidak bisa membayangkan seperti apa kehidupan keluarga saya jika saya tidak memiliki alat bantu dengar.
“Gangguan pendengaran dapat membuat lebih sulit untuk terhubung dengan orang-orang secara sosial”. Selain itu, saya baru-baru ini belajar ada banyak penelitian yang menghubungkan gangguan pendengaran dengan kondisi seperti isolasi, depresi, dimensia, dan penurunan kognitif. Seperti yang telah saya katakan, kehilangan pendengaran dapat membuat lebih sulit untuk terhubung dengan orang-orang secara sosial, terutama di lingkungan tertentu seperti tempat ibadah, pertemuan, restoran, dan pesta. Jadi menurut saya, bahwa gangguan pendengaran yang tidak diatasi sedini mungkin dapat menyebabkan perasaan terisolasi dan depresi.
Dan seiring bertambahnya usia, pendengaran kita semakin menurun atau memburuk, yang membuatnya semakin sulit untuk terhubung dengan orang-orang. Tetapi mengabaikan gangguan pendengaran mungkin akan mengorbankan orang-orang yang Anda cintai dalam jangka panjang. Saya sangat mendorong Anda untuk menemui dokter atau spesialis pendengaran, sehingga mereka dapat membantu Anda. Jika bukan untuk diri sendiri – untuk orang yang Anda cintai.