Tahukah Anda bahwa ternyata ada gangguan pendengaran yang datang secara mendadak tanpa adanya gejala yang jelas terlebih dahulu. Hal ini disebut gangguan pendengaran Sensorineural atau tuli mendadak. Mengingat hal ini termasuk dalam gangguan yang membahayakan, maka Anda harus mewaspadainya. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai gangguan pendengaran sensorineural yang mungkin bermanfaat untuk Anda.
Apa Itu Gangguan Pendengaran Sensorineural?
Gangguan pendengaran sensorineural adalah gangguan pendengaran yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat. Biasanya terjadi hanya dalam waktu satu hari ataupun beberapa hari, ini biasanya disebut dengan kondisi tuli mendadak. Gangguan pendengaran sensorineural mempengaruhi bagian dalam atau saraf pendengaran telinga. Perlu diketahui bahwa gangguan pendengaran sensorineural ini biasanya hanya terjadi pada salah satu telinga saja.
Penyebab Gangguan Pendengaran Sensorineural
Penyebab gangguan pendengaran sensorineural sebenarnya tidak bisa dijelaskan dengan pasti. Umumnya seseorang yang usianya sudah menginjak usia 40-60 tahun lebih berisiko mengalami hal ini. Adapun penyebab yang dapat mengindikasikan penyakit ini diantaranya adalah adanya trauma kepala karena benturan, penyakit autoimun, masalah sirkulasi, penyakit neurologis seperti multiple sclerosis, penyakit menular, toksisitas dan penyakit meniere.
Gejala Singkat Yang Banyak Dialami Pasien Gangguan Pendengaran Sensorineural
Gejala yang paling terlihat pada penderita gangguan pendengaran sensorineural adalah terjadinya penurunan pendengaran baik dalam tingkat rendah maupun pendengaran total yang terjadi secara mendadak dan hanya terjadi pada salah satu telinga saja. Beberapa orang banyak yang mulai menyadari gangguan ini ketika bangun dari tidur dan mendapati salah satu dari telinganya tidak lagi berfungsi dengan baik. Selain itu penderita gangguan pendengaran sensorineural juga merasakan adanya tekanan pada telinga, rasa sakit dan pusing. Beberapa orang juga mendengar suatu suara asing sebelum pendengaran mengalami penurunan.
Bagaimana Mendiagnosa Gangguan Pendengaran Sensorineural Ini?
Untuk mendiagnosa permasalahan ini biasanya akan dilakukan evaluasi pendengaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah gangguan yang terjadi murni merupakan gangguan pendengaran sensorieural atau terdapat gangguan lainnya seperti adanya penumpukan kotoran telinga atau terdapat otitis media. Evaluasi ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan saraf telinga serta untuk mengetahui perkembangannya setelah menjalani pengobatan.
Beberapa ahli otolaringologi juga akan melakukan tes lanjutan untuk mengetahui lebih pasti penyebab gangguan pendengaran sensorineural, adapun tes tersebut meluputi pemeriksaan darah dan MRI.
Bagaimana Perawatan Pasien Dengan Gangguan Pendengaran Sensorineural?
Pemulihan gangguan pendengaran sensorineural dapat dilakukan dalam beberapa kasus, biasanya akan berlangsung dalam waktu 2 minggu. Adapun pengobatan yang terbukti paling efektif adalah dengan menggunakan kortikosteroid yang digunakan dengan cara diminum atau disuntikkan oleh dokter ketelinga pasien. Semakin cepat dilakukan tindakan pengobatan, maka kemungkinan untuk sembuh juga semakin tinggi.
Jika gangguan pendengaran sensorineural terjadi karena adanya infeksi atau penyakit autoimun. Maka pengobatannya akan menggunakan obat yang telah disesuaikan dengan penyebabnya masing-masing. Adapun respon positif pengobatan pada pasien ditentukan dari seberapa cepat penanganan dilakukan serta usia pasien. Karena jika usia pasien semakin tua maka semakin sulit untuk disembuhkan.
Jika gangguan sensorineural tidak membaik setelah dilakukan pengobatan. Maka penanganan lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi pendengaran seperti alat bantu dengar.
Apakah Gangguan Pendengaran Sensorieural Bisa Menyebabkan Gangguan Pendengaran yang Permanen?
Gangguan pendengaran sensorieural akan menyebabkan permasalahan yang serius karena penderita tidak mampu mendengar suara dengan baik. Bahkan sama sekali tidak mampu mendengar dan hal ini tidak menutup kemungkinan gangguan pendengaran dapat terus menetap dan menjadi permanen. Karena keterlambatan penanganan atau usia yang memang sudah cukup tua.