Infeksi Telinga – Otitis Eksterna

Apa Itu Otitis Eksterna?

Infeksi telinga otitis eksterna merupakan sebuah peradangan ataupun infeksi yang menyerang bagian luar telinga ataupun bagian luar saluran pendengaran.
Seringkali otitis eksterna atau radang telinga ini terjadi disebabkan karena adanya infeksi atau jamur. Dilihat dari jenisnya, radang telinga (otitis eksterna) ini bisa digolongkan menjadi dua macam, yaitu radang telinga akut dan radang telinga kronis. Untuk radang telinga akut terjadi dengan cepat dalam kurun waktu 48 jam dan akan sembuh dengan adanya suatu pengobatan dari dokter THT.
Sedangkan untuk radang telinga yang kronis ini hampir sama dengan radang telinga akut, namun gangguan pendengaran ini akan terjadi lebih lama hingga sekitar 6 minggu atau muncul lebih dari 4 kali dalam setiap tahun. Radang telinga (otitis eksterna) bisa terjadi pada setiap tingkatan usia baik itu pada pria maupun wanita.
 

Apakah Penyebab Otitis Eksterna (RadangTelinga Luar)?

Otitis eksterna bisa disebabkan oleh empat hal, yaitu:

  1. Kelembaban yang sangat tinggi pada saluran telinga seperti pada para penyuka olahraga renang.
  2. Penggunaan barang asing pada bagian saluran telinga seperti penggunaan alat bantu dengar ataupun juga cotton bud.
  3. Alergi ataupun gangguan kulit seperti eksim atau gatal-gatal pada kulit.
  4. Adanya paparan yang berlebih pada kelembaban ataupun suasana yang panas.

Anda memiliki peluang yang sangat besar terkena gangguan radang telinga luar jika memang Anda adalah seorang perenang ataupun tinggal di lokasi dengan iklim lembab. Hal ini dikarenakan adanya paparan pada kondisi yang lembab ataupun terdapat banyak air akan memberikan peluang besar atas terjadinya infeksi pada saluran telinga.
Di lain sisi, Andapun akan sama halnya mendapatkan peluang besar mengalami permasalahan radang telinga luar ketika Anda menggunakan cotton bud pada saluran pendengaran. Hal ini dikarenakan oleh adanya pengeringan pada kulit yang ada di sekitar saluran telinga dan menyebabkan luka ataupun sakit sehingga bisa menyebabkan terjadinya infeksi.
 

Apa Saja Gejalanya?

Untuk gejala dari radang telinga ini bisa dikategorikan menjadi beberapa hal yang mencangkup:

  1. Adanya rasa sakit pada telinga (otalgia).
  2. Adanya perasaan penuh pada telinga.
  3. Munculnya rasa gatal pada telinga.
  4. Adanya gangguan pendengaran yang bersifat sementara.
  5. Adanya kekeringan pada telinga (otorrhea).
  6. Adanya pembengkakan pada wajah dan sakit pada rahang, dapat terjadi dalam beberapa kasus radang telinga yang parah.

 

Bagaimana Radang Telinga (Otitis Eksterna) Bisa Didiagnosa?

Untuk melakukan pemeriksaan pada telinga atas adanya radang telinga ini, maka Anda bisa mengunjungi dokter THT. Nantinya Anda akan diperiksa dengan menggunakan otoskopi. Dalam pemeriksaan ini, bisa saja saluran pendengaran Anda terlihat merah dan membengkak. Selain itu, ada juga beberapa kasus yang disertai dengan lapisan-lapisan kulit ataupun kondisi lain seperti eksim, kekeringan pada saluran telinga dan kotoran kecil lainnya.
Meskipun bukan merupakan bagian dari diagnosa rutin atas otitis eksterna, perawatan bisa dilakukan untuk menentukan jenis bakteri atau jamur yang menyebabkan infeksi.
 

Bagaimana otitis eksterna disembuhkan?


Gangguan radang telinga luar ini sangat mudah untuk diobati dengan cepat. Penggunaan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik ataupun antibiotik dengan kortikosteroid juga bisadi gunakan dalam beberapa kasus serupa.
Sebelum meneteskan obat tersebut, maka dokter akan melakukan penghisapan untuk membersihkan kotoran kecil ataupun mengurangi penyebab infeksi. Selama pengobatan otitis eksterna, maka sangat disarankan untuk menjaga telinga agar tetap kering. Ketika mandipun Anda harus menggunakan penyumbat telinga.
 

Apakah Otitis Eksterna Akan Bertahan Selamanya?

Jika otitis eksterna ini tidak diobati, maka infeksi akan menyebar hingga ketulang dan pada bagian sekitar telinga sehingga dapat menyebabkan otitis eksterna yang parah. Hal ini umum terjadi pada orang tua dengan sistem imun rendah seperti halnya penderita diabetes, AIDS, atau orang-orang yang menjalani kemoterapi. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit yang parah meskipun pengobatan telah dilakukan hingga peluang kematian bisa terjadi pada kasus yang parah.

Leave a Reply