Kenali Lebih Dalam Mengenai Hiperakusis

Mungkin anda pernah mendengar istilah mengenai Hiperakusis, namun tidak mengetahui dengan benar penyakit seperti apa Hyperacusis tersebut. Ini adalah salah satu gangguan pendengaran yang harus diwaspadai dan harus dicegah sedini mungkin agar tidak anda derita. Untuk lebih jelasnya mari kita ulas dengan lengkap mengenai penyakit Hiperakusis ini.
 

Pengertian Hiperakusis Yang Perlu Anda Ketahui

Hiperakusis merupakan gangguan pendengaran yang menyebabkan suara menjadi melemah sehingga seseorang tidak bisa mendengar suara dengan jelas sehari-harinya. Mereka yang menderita penyakit ini akan sangat terganggu ketika mendengar suara yang bernada tinggi dan mendadak seperti bunyi piring yang pecah, tepuk tangan dan lain sebagainya.
Hiperakusis ini bisa terjadi secara perlahan atau tiba-tiba pada masing-masing penderita. Umumnya gangguan ini terjadi pada kedua telinga dengan ukuran gangguan dari yang ringan hingga yang sangat serius. Tidak ada struktur anatomi tunggal yang diketahui menjadi penyebab terjadinya hiperakusis ini. Gangguan ini bisa mengenai siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
 

Beberapa Hal Yang Bisa Menyebabkan Atau Memperburuk Gangguan Hiperakusis


Ada beberapa hal yang menjadi indikasi terjadinya gangguan ini sekaligus bisa memperburuk kondisi pendengaran.

  1. Gangguan pendengaran yang disebabkan kebiasaan mendengar suara yang bising dan bernada sangat keras
  2. Terjadi cedera kepala atau whiplash. Biasanya terjadi karena kecelakaan.
  3. Memiliki trauma tersendiri dengan akustik
  4. Terjadi infeksi telinga dengan tingkat keparahan tinggi
  5. Terjadi reaksi atau efek samping setelah melakukan operasi atau pengobatan
  6. Memiliki riwayat sakit autoimun
  7. Memiliki gangguan kecemasan
  8. Seseorang yang telah didiagnose dengan Williams syndrome atau Autism juga memiliki resiko lebih besar mengalami gangguan Hiperakusis.
  9. Penderita Tunnitus

 

Kenali Cara Diagnosa Hiperakusis

Tidak ada tes khusus untuk mengetahui apakah seseorang menderita hiperakusis atau tidak. Namun untuk mengetahuinya, maka orang yang diduga mengalami gangguan tersebut harus segera ditangani oleh ahli ontology dan audiologist. Biasanya ahli audiolog akan mencari tingkat ambang pendengaran untuk konduksi tulang dan udara serta tingkat ketidaknyamanan pendengaran. Jika tingkat ketidaknyamanan tersebut berada di bawah 90 db untuk nada murni, maka dianggap masih memiliki kepekaan suara. Namun jika ukurannya di bawah 70 db, maka orang tersebut cenderung mengalami hiperakusis.
 

Pengobatan Gangguan Hiperakusis

Ada beberapa jenis pengobatan yang bisa dilakukan untuk pasien yang menderita hiperakusis. Tentunya pengobatan ini disesuaikan dengan tingkat hiperakusis yang dialami masing-masing penderita.

  1. Menggunakan penyumbat telinga

Ada beberapa jenis penyumbat yang digunakan seperti penyumbat dari bahan busa, penyumbat berjenis silicon, penyumbat yang dibuat khusus untuk telinga atau penyumbat yang diletakkan di atas kepala. Penggunaan penyumbat ini harus dipantau dengan ketat karena jika tidak, maka akan menyebabkan peningkatan hiperakus.

  1. Menggunakan alat bantu dengar

Seseorang bisa memiliki gangguan pendengaran 2 atau 3 sekaligus. Dengan menggunakan alat bantu dengar, maka diharapkan bisa merangsang jalur pendengaran dan sistem saraf pusat yang nantinya bisa memulihkan hiperakusis. Penggunaan alat bantu dengar ini harus sesuai dengan resep dokter agar terhindar dari overamplifikasi.

  1. Generator suara

Terapi menggunakan musik bernada rendah yang membuat telinga tidak mudah sensitif dengan suara. Terapi ini harus dilakukan dengan jadwal yang tepat biasanya dilakukan selama 6-9 bulan hingga gangguan semakin membaik.

  1. Konseling dan terapi obat

Beberapa orang mengalami hiperakusis karena gangguan kecemasan, depresi atau kepanikan sehingga membutuhkan konseling untuk mengatasi semua itu. Sedangkan obat digunakan untuk proses terapi dari dalam tubuh agar hasilnya lebih cepat dan maksimal.
 
Seseorang dengan gangguan hiperakusis ini harus segera dapatkan penanganan yang baik karena ia bisa kehilangan kepercayaan diri, dihindari banyak orang, mengalami kegelisahan berlebihan, insomnia dan lain sebagainya.

Leave a Reply