Pendengaran merupakan salah satu sistem penting dan rumit yang dimiliki oleh manusia. Level kehilangan pendengaran dapat berbeda – beda antara satu orang dengan yang lain. Secara rinci, tingkat kehilangan pendengaran tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
15dB – 25 dB
Tingkat kehilangan pendengaran ini biasanya hanya terjadi pada anak-anak. Anak dengan tingkat pendengaran ini dikategorikan memiliki gangguan pendengaran ringan sehingga tidak memerlukan alat bantu dengar. Namun anak tersebut harus selalu dimonitor secara reguler untuk memastikan kehilangan pendengarannya tidak bertambah parah.
25dB – 40dB
Ini merupakan kehilangan pendengaran ringan. Bagi anak-anak, kehilangan pendengaran ringan tidak terlalu menyulitkan tetapi dapat menyebabkan anak kesulitan dengan artikulasi dan kemampuan berbahasa lainnya. Ia kadang kehilangan suara konsonan seperti t, s, f, dan th. Ia akan semakin kesulitan mendengar jika ada suara latar yang berisik sehingga sudah memerlukan alat bantu dengar.
41dB – 55dB
Kondisi ini bisa disebut sebagai kehilangan pendengaran moderat atau sedang. Seseorang yang masuk dalam kategori ini memerlukan alat bantu dengar untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sementara itu untuk anak – anak memerlukan terapi untuk mencapai kemampuan berbahasa dan berbicara sesuai dengan usianya.
56dB – 70dB
Ini merupakan kehilangan pendengaran semi parah. Seseorang dengan tingkat kehilangan pendengaran ini tidak dapat mendengar suara dari pembicaraan pada umumnya tanpa menggunakan alat bantu dengar.Anak-anak perlu diberi alat bantu dengaar jika mengalami kondisi ini.
71dB – 90dB
Ini merupakan kondisi kehilangan pendengaran yang parah. Alat bantu dengar mulai kehilangan efektivitasnya ketika tingkat kehilangan pendengaran semakin parah. Hal ini dapat disebabkan karena distorsi suara. Alat bantu dengar yang canggih dan mumpuni sangat membantu bagi sebagian orang dengan kondisi ini. Sementara itu sebagian lain harus menggunakan implant koklea agar dapat mengakses suara.
Lebih Dari 91dB
Ini merupakan kehilangan pendengaran total atau akut. Biasanya alat bantu dengar sudah tidak efektif untuk menangkap semua suara. Anak-anak biasanya memakai alat bantu dengar untuk menstimulasi saraf pendengaran sampai mendapatkan implant koklea.
Untuk mengukur kemampuan pendengaran tersebut, para audiolog biasanya menggunakan audiogram. Ini adalah grafik yang menunjukkan kemampuan pendengaran seseorang.
- Frekuensi suara ditunjukkan pada axis horizontal. Sementara itu nada suara yang lebih rendah berada di sebelah kiri grafik dan suara dengan frekuensi lebih tinggi berada di sisi kanan grafik. Suara seperti bass drum termasuk suara dengan frekuensi rendah sedangkan kicauan burung termasuk suara frekuensi tinggi. Untuk percakapan manusia, frekuensinya adalah 250 Hz – 8.000 Hz.
- Volume suara ditunjukkan pada garis vertikal. Volume suara yang meningkat akan mengikuti grafik tersebut. Suara itu sendiir diukur dalam decibel. Suara 50 desibel jauh lebih keras dari 10 desibel.