November merupakan bulan tentang kesiagaan terhadap kelahiran prematur. Gerakan ini awalnya adalah pada bulan Maret tentang kepedulian pada efek dari kelahiran prematur di United States. Harapannya adalah dengan menyebarkan kesiagaan dan kepedulian melalui edukasi, angka dari kelahiran prematur dapat berkurang. Dan tentunya hanya nyawa dapat diselamatkan. Melahirkan prematur tentunya memiliki efek yang serius bahkan kematian dapat menjadi efek yang terburuk. Maka dari itu, setiap orang perlu meningkatkan kepedulian tentang melahirkan secara prematur termasuk Anda.
Berdasarkan March of Dimes, paling tidak ada 380.000 bayi prematur yang dilahirkan setiap tahunnya di US. Angka yang ditunjukkan pada tahun 2015 setara dengan 9,6% dari seluruh kelahiran yang ada. Bagaimana pun, hasil dari penelitian terbaru yang diterbitkan oleh American Journal Preventive Medicine menunjukkan bahwa, bayi yang dilahirkan oleh ibu yang memiliki gangguan pendengaran memiliki kecenderungan untuk lahir dengan keadaan prematur atau memiliki berat badan yang sangat rendah ketika dilahirkan.
Hal ini merupakan masalah yang signifikan seperti dilansir dari National Health Review Survey tahun 2014. 4,7% wanita dengan rentang usia 18 hingga 39 tahun mengaku bahwa memiliki masalah pendengaran tanpa menggunakan alat bantu dengar. Tentunya hal ini menjadi catatan penting karena bagaimana pun nyatanya ada korelasi antara menurunnya kemampuan mendengar dan jumlah lebih tinggi pada kelahiran prematur. Atau kelahiran dengan berat rendah, meskipun hal itu bukan salah satu dari hubungan sebab-akibat secara langsung. Hasil dari penelitian terbaru mengungkapkan bahwa angka kelahiran prematur dan kelahiran dengan berat rendah. Secara signifikan lebih tinggi antara wanita dengan gangguan pendengaran di populasi umum.
Faktor yang berkontribusi melahirkan prematur
Pada kenyataannya terdapat beberapa faktor yang berkontribusi pada tingginya angka melahirkan prematur dan kelahiran dengan berat rendah pada wanita dengan gangguan pendengaran. Hal pertama, gangguan pada pendengaran, terutama yang masih pada tahap permulaan. Sering diiringi dengan penurunan bahasa verbal dan juga penurunan kemampuan belajar yang kemudian dijelaskan oleh status ekonomi yang lebih rendah, di bawah garis normal. Dan akibat dari status ekonomi yang rendah itu, wanita dengan gangguan pendengaran memiliki kemungkinan lebih banyak. Hingga dua kali untuk memiliki masalah kesehatan dan cenderung melahirkan di rumah bersalin tradisional.
Faktor lainnya yang mempengaruhi kelahiran prematur adalah kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan penyedia layanan kesehatan. Kenyataannya adalah sangat sedikit penyedia layanan yang menerima training atau penyuluhan yang memadai seperti cara untuk berkomunikasi dengan baik dengan mereka yang tuli atau memiliki gangguan pendengaran. Dan hal ini termasuk juga mereka yang menyediakan layanan kesehatan sebelum melahirkan.
Keadaan atau lingkungan di sekitar ibu yang memiliki gangguan pendengaran, dan bukan gangguan pendengaran itu sendiri. Yang pada akhirnya mengakibatkan kelahiran dini dan juga kelahiran dengan bobot rendah. Kondisi kesehatan sebelumnya juga memegang peran penting ketika proses melahirkan. Dan orang tuli atau mereka dengan gangguan pendengaran cenderung memiliki dua atau lebih masalah kesehatan yang berdampingan dibanding ibu hamil lainnya. Selain itu, memiliki gangguan pendengaran dapat berakibat negatif pada kesempatan untuk belajar tentang kesehatan. Baik kesempatan itu dalam bentuk radio atau iklan televisi, layanan publik atau bentuk lainnya.
Harapan dari hasil penelitian ini adalah agar hasil penelitian dapat membawa perubahan atau pengertian yang lebih baik. Terutama terhadap faktor yang menyebabkan kelahiran prematur dan kelahiran dengan berat badan rendah untuk bayi yang dilahirkan dari wanita dengan gangguan pendengaran.