Penyebab Kehilangan Pendengaran

Penyebab Kehilangan Pendengaran

Waspadai Kehilangan Pendengaran

Sekitar 3 dari setiap 1.000 bayi lahir dengan gangguan pendengaran, tetapi kebanyakan kasus masalah pendengaran terjadi di kemudian hari. Bahkan kehilangan pendengaran bisa berkembang dan dapat terjadi pada usia berapa pun.

Beberapa Penyebab Kehilang Pendengaran

Beberapa penyebab paling umum dari gangguan pendengaran dijelaskan di bawah ini:

  1. Gangguan Pendengaran Terkait Usia : Kehilangan pendengaran akibat penuaan. Kondisi ini dikenal sebagai presbycusis (prez – buh -KYOO-sis). Banyak orang dengan gangguan pendengaran yang terkait dengan usia, atau jenis lain dari gangguan pendengaran, juga memiliki suara dering, mendesis, atau menderu di telinga, yang disebut tinnitus (timah-NY- tus).
  2. Kehilangan Pendengaran Akibat Bising : Terjadi akibat terpapar kebisingan yang terlalu keras. Banyak pekerja konstruksi, petani, musisi, pekerja bandara, dan personel militer memiliki gangguan pendengaran. Tinitus sementara setelah suara bising adalah tanda peringatan bahwa paparan berulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen. Kehilangan pendengaran akibat suara adalah satu-satunya jenis gangguan pendengaran yang dapat dicegah.
  3. Faktor genetik : Lebih dari setengah kasus gangguan pendengaran bawaan, atau gangguan pendengaran saat lahir, disebabkan oleh faktor genetik dan dapat disebabkan oleh gen resesif atau dominan. Contoh gangguan pendengaran karena faktor keturunan meliputi:
    • Gangguan Connexin 26 adalah penyebab paling umum dari gangguan pendengaran nonsyndromic kongenital. Kondisi genetik yang kompleks ini menyebabkan kesalahan salinan gen GJB2.
    • Otosklerosis adalah penyakit bawaan pada telinga tengah yang menyebabkan gangguan pendengaran karena ketidakmampuan telinga untuk memperkuat suara.
    • Sindrom Usher, gabungan antara tuli dan kebutaan, dapat muncul sebagai salah satu dari tiga jenis yang berbeda.
    • Sindrom Waardenburg adalah kelainan bawaan yang sering ditandai dengan berbagai tingkat gangguan pendengaran dan perubahan pigmentasi kulit dan rambut.
  4. Trauma kepala dapat secara langsung melukai bagian mana pun di telinga, dan dapat menyebabkan kebocoran cairan dari telinga bagian dalam ke telinga tengah, yang dikenal sebagai fistula perilimf.
  5. Obat ototoksik (berbahaya untuk pendengaran).
  6. Tumor, seperti neuroma akustik.
  7. Infeksi virus atau bakteri, seperti infeksi telinga.
  8. Kotoran telinga yang terkena dampak.