Neuropati auditori / neuropati pendengaran adalah gangguan pendengaran di mana telinga bagian dalam berhasil mendeteksi suara, tetapi memiliki masalah dalam mengirimkan suara dari telinga ke otak. Ini dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, dari bayi hingga dewasa. Jumlah orang yang terkena masalah pendengaran ini tidak diketahui tepatnya. Tetapi informasi saat ini menunjukkan bahwa neuropati auditori memainkan peran penting dalam gangguan pendengaran dan ketulian.
Ketika sensitivitas pendengaran mereka diuji, orang dengan neuropati pendengaran mungkin memiliki pendengaran normal atau kehilangan pendengaran ringan hingga parah. Mereka selalu memiliki kemampuan persepsi bicara yang buruk, artinya mereka kesulitan memahami ucapan dengan jelas. Orang dengan neuropati pendengaran memiliki gangguan yang lebih besar dalam persepsi bicara daripada yang diprediksi oleh ahli kesehatan pendengaran berdasarkan tingkat gangguan pendengaran mereka pada tes pendengaran. Misalnya, seseorang dengan neuropati pendengaran mungkin dapat mendengar suara, tetapi masih kesulitan mengenali kata-kata yang diucapkan. Suara mungkin memudar masuk dan keluar atau tampak tidak sinkron untuk orang-orang ini.
Apa yang menyebabkan neuropati pendengaran?
Peneliti melaporkan beberapa penyebab neuropati pendengaran. Dalam beberapa kasus, penyebabnya mungkin melibatkan kerusakan pada sel-sel rambut bagian dalam sel-sel sensorik khusus di telinga bagian dalam yang mengirimkan informasi tentang suara melalui sistem saraf ke otak. Dalam kasus lain, penyebabnya mungkin melibatkan kerusakan pada neuron pendengaran yang mengirimkan informasi suara dari sel rambut bagian dalam ke otak. Penyebab lain yang mungkin termasuk mewarisi gen dengan mutasi atau menderita kerusakan pada sistem pendengaran. Salah satunya dapat mengakibatkan hubungan yang salah antara sel-sel rambut bagian dalam dan saraf pendengaran (saraf yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak), atau kerusakan pada saraf pendengaran itu sendiri. Kombinasi dari masalah ini dapat terjadi dalam beberapa kasus.
Apa peran sel rambut luar dan dalam?
Sel rambut luar membantu memperkuat getaran suara yang masuk ke telinga bagian dalam dari telinga tengah. Saat pendengaran bekerja secara normal, sel-sel rambut bagian dalam mengubah getaran ini menjadi sinyal listrik yang berjalan sebagai impuls saraf ke otak. Di mana otak menginterpretasikan impuls tersebut sebagai suara.
Meskipun sel rambut luar—sel rambut di sebelah dan lebih banyak daripada sel rambut dalam, umumnya lebih rentan terhadap kerusakan daripada sel rambut dalam. Sel rambut luar tampaknya berfungsi normal pada orang dengan neuropati pendengaran.
Apakah ada faktor risiko untuk neuropati pendengaran?
Ada beberapa cara anak-anak dapat mengalami neuropati pendengaran. Beberapa anak yang didiagnosis dengan neuropati pendengaran mengalami masalah kesehatan tertentu sebelum atau selama kelahiran atau saat bayi baru lahir. Masalah-masalah ini termasuk suplai oksigen yang tidak memadai selama atau sebelum kelahiran, kelahiran prematur, penyakit kuning, berat badan lahir rendah, dan defisiensi tiamin dalam makanan. Selain itu, beberapa obat yang digunakan untuk merawat ibu hamil atau bayi baru lahir dapat merusak sel rambut bagian dalam bayi, menyebabkan neuropati pendengaran. Orang dewasa juga dapat mengembangkan neuropati pendengaran bersamaan dengan gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia.
Dalam beberapa kasus, para ilmuwan telah mengidentifikasi gen dengan mutasi yang mengganggu kemampuan telinga untuk mengirimkan informasi suara ke otak. Dengan demikian, pewarisan gen yang bermutasi juga merupakan faktor risiko neuropati pendengaran.
Beberapa orang dengan neuropati pendengaran memiliki kelainan saraf yang juga menimbulkan masalah di luar sistem pendengaran. Contoh gangguan tersebut adalah sindrom Charcot-Marie-Tooth dan ataksia Friedreich.
Bagaimana neuropati pendengaran didiagnosis?
Profesional kesehatan termasuk ahli THT, dokter anak, dan audiolog menggunakan kombinasi metode untuk mendiagnosis neuropati pendengaran. Ini termasuk tes respon batang otak pendengaran (ABR) dan emisi otoacoustic (OAE). Ciri khas neuropati pendengaran adalah pembacaan ABR yang tidak ada atau sangat abnormal bersamaan dengan pembacaan OAE normal. Pembacaan OAE yang normal adalah tanda bahwa sel rambut luar bekerja secara normal.
Tes ABR menggunakan elektroda yang ditempatkan di kepala dan telinga seseorang untuk memantau aktivitas gelombang otak sebagai respon terhadap suara. Tes OAE menggunakan mikrofon kecil yang sangat sensitif yang dimasukkan ke dalam liang telinga untuk memantau suara samar yang dihasilkan oleh sel rambut luar sebagai respon terhadap rangsangan pendengaran. Pengujian ABR dan OAE tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat digunakan untuk bayi baru lahir sampai orang dewasa. Tes lain juga dapat digunakan sebagai bagian dari evaluasi komprehensif atas kemampuan pendengaran dan persepsi bicara seseorang.
Neuropati pendengaran dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk
Beberapa bayi baru lahir yang didiagnosis dengan neuropati pendengaran membaik dan mulai mendengar dan berbicara dalam satu atau dua tahun. Bayi lain tetap sama, sementara beberapa menjadi lebih buruk dan menunjukkan tanda-tanda bahwa sel-sel rambut luar tidak lagi berfungsi. Pada orang dengan neuropati pendengaran, sensitivitas pendengaran dapat tetap stabil, menjadi lebih baik atau lebih buruk, atau secara bertahap memburuk, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Membantu orang dengan neuropati pendengaran untuk berkomunikasi
Para peneliti masih mencari penanganan yang efektif untuk orang dengan neuropati pendengaran. Sementara itu, para profesional di bidang pendengaran berbeda pendapat tentang potensi manfaat alat bantu dengar, implan koklea, dan teknologi lainnya untuk penderita neuropati pendengaran. Beberapa profesional melaporkan bahwa alat bantu dengar dan alat pendengar seperti sistem modulasi frekuensi (FM) berguna untuk beberapa anak dan orang dewasa dengan neuropati pendengaran. Implan koklea (menggantikan fungsi telinga bagian dalam yang rusak atau tidak berfungsi) juga dapat membantu beberapa orang dengan neuropati pendengaran. Namun, saat ini tidak ada tes yang tersedia untuk menentukan apakah seseorang dengan neuropati pendengaran mungkin mendapat manfaat dari alat bantu dengar atau implan koklea.
Penelitian terus berlanjut mengenai cara terbaik untuk mendidik dan meningkatkan keterampilan komunikasi pada bayi dan anak yang memiliki neuropati auditori. Pendekatan pertama memilih bahasa isyarat sebagai bahasa pertama anak. Pendekatan kedua mendorong penggunaan keterampilan mendengarkan bersama dengan teknologi seperti alat bantu dengar, implan koklea dan bahasa lisan. Kombinasi dari kedua pendekatan ini juga dapat digunakan. Beberapa profesional mengungkapkan bahwa mungkin sangat sulit bagi anak-anak dengan neuropati auditori untuk belajar berkomunikasi hanya melalui bahasa lisan. Karena kemampuan mereka untuk memahami ucapan seringkali sangat terganggu. Orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar dengan neuropati pendengaran yang telah mengembangkan bahasa lisan mungkin mendapat manfaat dari mempelajari cara membaca ucapan (juga dikenal sebagai membaca bibir).
Source:
https://www.nidcd.nih.gov/health/auditory-neuropathy