Alzheimer Dan Gangguan Pendengaran

Alzheimer Dan Gangguan Pendengaran

Anda mungkin sudah tahu bahwa Juni adalah Bulan Alzheimer Nasional. Setiap tahun, orang-orang di seluruh negeri bergabung bersama untuk menyebarkan kesadaran tentang penyakit otak degeneratif yang memengaruhi memori dan kemampuan kognitif lainnya. Apa yang mungkin tidak Anda ketahui adalah Alzheimer terkait dengan sesuatu yang mempengaruhi gangguan pendengaran.

Hubungan Antara Alzheimer dan Gangguan Pendengaran

Kita tidak mendengar dengan telinga kita, kita sebenarnya “mendengar” dengan otak kita. Ini berarti, jika Anda mengalami gangguan pendengaran, koneksi dan area otak yang berhubungan dengan suara akan mengatur ulang dirinya sendiri. Karena itu, menurut penelitian, gangguan pendengaran yang tidak diatasi terkait dengan gangguan memori dan fungsi kognitif yang memburuk. Kesehatan pendengaran Anda sangat penting untuk kesehatan kognitif Anda.

Sebuah studi yang dilakukan di University of Colorado’s Department of Speech Language and Hearing Science menganalisis neuroplastisitas (kemampuan otak untuk membentuk dan mengatur kembali koneksi sinaptik sebagai respon terhadap pembelajaran atau pengalaman) dan bagaimana hal itu mempengaruhi otak seiring bertambahnya usia. Melalui penelitian mereka, mereka menemukan bagaimana otak akan memperbaikinya sendiri – hal ini luar biasa, tetapi sangat merugikan fungsi kognitif.

Dr Arthur Wingfield, seorang profesor ilmu saraf di Universitas Brandeis, juga meneliti topik ini. Melalui penelitiannya yang baru-baru ini ia lakukan dengan peneliti lain, ia menemukan bahwa mereka yang mengalami gangguan pendengaran ringan hingga sedang memiliki kinerja yang buruk pada tes kognitif dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami gangguan pendengaran. Ya, mereka yang mengalami gangguan pendengaran ringan juga berkinerja buruk.

Relawan dengan gangguan pendengaran mengulangi tes kognisi selama rentang enam tahun di Johns Hopkins. Kemampuan kognitif mereka sebenarnya menurun 30%-40% lebih cepat daripada mereka yang pendengarannya “normal”. Angka itu bukan lelucon – gangguan kognitif mereka dimulai lebih dari tiga tahun lebih cepat daripada mereka yang memiliki pendengaran “normal”.

Jadi, ketika gangguan pendengaran menyerang, area lain di otak Anda seperti area yang membantu penglihatan atau sentuhan, akan mengambil alih bagian yang biasanya memproses pendengaran. Ini disebut “reorganisasi kortikal lintas-modal,” yang berarti otak memiliki kecenderungan untuk mengkompensasi hilangnya indra. Otak pada dasarnya memperbaiki dirinya sendiri setelah kehilangan.

Apa Hubungannya Dengan Alzheimer?

Karena otak Anda memperbaiki dirinya sendiri dan bagian-bagian yang diperlukan untuk berpikir tingkat tinggi mengimbangi hilangnya pendengaran, itu menghilangkan kemampuan Anda untuk menyimpan informasi. Ini berpotensi dapat menyebabkan demensia, serta risiko Alzheimer yang lebih tinggi di awal kehidupan. Bahkan gangguan pendengaran ringan dapat secara signifikan meningkatkan peluang Anda terkena Alzheimer dan demensia.

Apa yang Harus Dilakukan?

Dengan mengatasi gangguan pendengaran sedini mungkin adalah salah satu cara Anda dapat mengambil tindakan terhadap Alzheimer. Alat bantu dengar dan implan koklea telah terbukti efektif membantu berbagai tingkat gangguan pendengaran, dari ringan hingga berat. Memanfaatkan teknologi ini tidak hanya membantu Anda mendengar lebih baik, tetapi juga membantu otak Anda bekerja lebih baik.

Ketika kita sudah terbiasa dengan gangguan pendengaran maka kita tidak akan menyadari jika kita sedang mengalaminya, maka cara yang tepat adalah dengan melakukan pemeriksaan pada pendengaran Anda ke layanan kesehatan pendengaran terdekat. Ini adalah waktu yang tepat untuk menjaga kesehatan pendengaran dan otak Anda.

 

Sumber:
https://www.earq.com/hearing-health/articles/alzheimers-and-hearing-loss