Kami terpapar suara setiap hari. Tingkat volume sangat bervariasi, dan dapat dengan mudah melebihi 85 desibel (dB), yang merupakan ambang batas yang dianggap aman. Paparan kebisingan yang melebihi 85dB dalam waktu lama berbahaya dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen dan tidak dapat diubah. Paparan kebisingan yang berlebihan bukan satu-satunya penyebab kerusakan pendengaran. Penyakit, obat-obatan dan cedera semuanya dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Untungnya, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk melindungi dan menjaga pendengaran Anda serta membantu mencegah gangguan pendengaran.
Melindungi Pendengaran Anda dari Suara Keras
Gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan adalah penyebab paling umum dari gangguan pendengaran di AS. Kabar baiknya? Ini mudah dicegah. Ikuti tips berikut untuk melindungi dan menjaga pendengaran Anda:
- Kenakan pelindung pendengaran saat terkena suara keras. Penyumbat telinga adalah suatu keharusan di lingkungan yang bising seperti konser rock dan acara olahraga. Mereka juga harus dipakai saat mengendarai sepeda motor atau mobil salju, memotong rumput, menggunakan perkakas listrik, dll. Jika pekerjaan Anda membuat Anda terpapar kebisingan keras, majikan Anda diwajibkan oleh OSHA untuk menyediakan pelindung pendengaran.
- Kecilkan volume. Saat mendengarkan musik atau menonton televisi, pertahankan volume rendah.
- Batasi jumlah peralatan berisik yang beroperasi pada waktu yang sama.
- Beli produk yang lebih tenang. Banyak peralatan mencantumkan peringkat dB dalam spesifikasinya.
Mencegah Gangguan Pendengaran akibat Penyakit
Beberapa penyakit dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Virus yang dapat merusak pendengaran termasuk campak, gondongan, batuk rejan, dan rubella. Penyakit bakteri seperti meningitis dan sifilis juga dapat menyebabkan kerusakan pendengaran. Neuroma akustik – tumor pada saraf pendengaran (biasanya jinak) – dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Tips mencegah gangguan pendengaran akibat penyakit antara lain:
- Pastikan anak Anda divaksinasi. Imunisasi menawarkan perlindungan dari banyak infeksi masa kanak-kanak yang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran.
- Jika Anda aktif secara seksual, gunakan pelindung untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual yang beberapa di antaranya dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
- Jangan menunda mencari pertolongan medis jika Anda jatuh sakit.
Perlindungan dari Obat Ototoksik
Beberapa obat menyebabkan kerusakan pada sel sensorik yang bertanggung jawab untuk pendengaran. Ini termasuk antibiotik tertentu, obat kemoterapi, pereda nyeri salisilat (misalnya, aspirin), kina (untuk mengobati malaria) dan diuretik. Untuk mengurangi kemungkinan kehilangan pendengaran saat minum obat, ikuti tip berikut:
- Minum obat hanya sesuai petunjuk.
- Jika Anda mengalami gejala gangguan pendengaran seperti tinnitus saat mengonsumsi obat baru, segera temui dokter.
Mencegah Cedera Telinga
Trauma kepala dapat merusak tulang temporal di dinding lateral bawah tengkorak, yang menyebabkan gangguan pendengaran. Untuk membantu mencegah jenis cedera ini, lakukan tindakan pencegahan berikut:
- Kenakan sabuk pengaman setiap saat saat berada di dalam mobil.
- Kenakan helm saat mengendarai sepeda atau sepeda motor, dan berpartisipasi dalam olahraga kontak.
- Jangan mengambil risiko yang tidak perlu, seperti berdiri di anak tangga teratas.
Ada langkah umum lain yang dapat Anda lakukan untuk melindungi dan menjaga pendengaran Anda. Jangan memasukkan benda asing ke telinga; ini dapat menyebabkan kotoran telinga, gendang telinga berlubang, atau kerusakan pada kulit. Hal banyak orang lakukan adalah menggunakan penyeka kapas dan peniti. Gunakan sumbat renang saat melakukan aktivitas air dan pastikan untuk mengeringkan telinga Anda secara menyeluruh setelah berenang atau mandi. Cari pertolongan medis segera jika Anda menderita infeksi telinga.